Dokter Desa, Persemaian Beasiswa Unggulan Nasional


Dokter desa, yak begitulah program ini disebut. Program ini sebuh program pendidikan dokter yang dikembangkan oleh Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Jenderal Soedirman-Purwokerto dengan mengedepankan pendidikan dokter yang berwawasan lingkungan. Program ini pun sejalan dengan visi dari Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) yang berwawasan pedesaan, yakni unggul dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan atau seni yang relevan dengan pengembangan sumber daya pedesaan. Indonesia sendiri masih merupakan negara yang boleh dikatakan angka kemiskinannya masih tinggi, terutama didaerah pedesaan.
Pada program dokter desa, mahasiswa dituntut mampu dalam menerapkan ilmu kedokteran yang lebih komprehensif dengan pendekatan kedokteran keluarga dan kedokteran lingkungan. Pada zaman saat ini, dokter harus mampu dalam menyelenggarakan praktek kedokteran dengan melihat pasien dalam kondisi yang lebih luas atau holistik. Selain kondisi medis yang utama, sisi psikologis, sosial, ekonomi, lingkungan dan cara berkomukasi dengan pasien pun merupakan hal yang sangat perlu diperhatikan, karena tidak jarang dokter dituntut bahkan dianggap mal praktek akibat terjadinya salah komunikasi dengan pasien.
Sebuah cetusan pendidikan kedokteran yang berwawasan lingkungan (community health and environmental medicine) menjadi program unggulan dalam program pendidikan dokter desa di UNSOED. Sekarang kita seringkali menyaksikan berbagai polemik kesehatan yang diakibatkan oleh perubahan iklim (Climate Change), dimana dampak buruknya terhadap lingkungan dan masyarakat sangatlah besar, mulai dari banjir sampai terjadinya berbagai bencana alam yang mempengaruhi tingkat stressdan kesehatan masyarakat. Oleh sebab itulah, mengapa kedokteran lingkungan merupakan perihal penting yang wajib diperhatikan oleh pelaku kesehatan.
Akhirnya, sebuah kepercayaan turun dari Ditjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional untuk mengusung Fakultas Kedokteran UNSOED menjadi Program Beasiswa Unggulan Nasional pada tahun 2006. Fakultas Kedokteran UNSOED sendiri berdiri pada tanggal 25 September 2001 didasari Surat Dirjen Dikti Depdiknas Nomor 3081/D/T/2001 tentang Ijin Penyelenggaraan Program Pendidikan Dokter Unsoed, walaupun masih dikatakan saudara muda dari Fakultas kedokteran lain di Indonesia akan tetapi FK UNSOED sudah mampu menjadi program pendidikan dokter unggulan nasional.
Program dokter desa bukan berarti mencetak dokter yang “ndeso” dalam artian sempit, melainkan lebih dari itu. Think Globally and Act Locally, sebuah slogan yang mungkin dapat dianalogkan dengan program ini, hal ini dibuktikan dengan terpilihnya mahasiswa kedokteran UNSOED dalam berbagai kesempatan pertukaran pelajar keluar negeri dan menjuaraiscientific paper competition baik skala nasional maupun internasional, serta tampilnya figur-figur pemimpin baru dari kedokteran UNSOED di berbagai organisasi kemahasiswaan di tingkat nasional. Akan tetapi, peran aktifnya di bidang pengabdian masyarakat dalam membina beberapa desa dan sekolah di kawasan Kabupaten Banyumas tetap tidak dilupakan, dimana menyadarakan masyarakat akan pentingnya kesehatan dengan kegiatan berbasis pedesaan, seperti desa binaan dan sekolah binaan dilakukan secara berkala dan berkelanjutan.
Lulusan program dokter desa UNSOED pun sudah dapat kita saksikan setelah kemarin pada tanggal 24 April 2010 dilakukan Yudisium periode ke-VIII Sarjana Kedokteran, menyusul rekan sejawat mereka yang telah diwisuda sarjana pada bulan Februari 2010 kemarin. Para lulusan sarjana ini akan memasuki tahap profesi dengan menerapkan pola-pola pemikiran holistik pada pasien dan harapannya akan memberikan warna tersendiri dalam pelayanan praktek kedokteran nantinya di daerah masing-masing.
oleh M. Julian Aldwin, S.Ked.
Mahasiswa Tingkat Profesi Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...