hanyalah romantisme sejarah tanpa karya nyata dan kontribusi kita saat ini…
Sejarah suatu bangsa selalu dimulai dengan sebuah judul yang bercerita tentang peran besar para pemuda. Tak peduli apa itu sebuah revolusi atau sebuah reformasi maka pemuda selalu menjadi aktor sejarah yang senantiasa hadir ketika suatu bangsa membutuhkan ide besar dalam perjuangannya. Begitu pula dengan bangsa ini, 102 tahun yang lalu pemuda bangsa membuat sebuah keajaiban sejarah di tengah penjajahan. Mereka hadir di tengah masyarakat, membawa bangsa ini menjadi bangsa yang besar dari keterpurukan penjajahan. Mereka adalah Soetomo dkk, melihat kenyataan yang ada di masyarakat, hati nurani mereka tergerak untuk menyumbangkan pikiran dan karya nyata untuk membangkitkan bangsa ini saat yang lain terlambat berpikir dan bergerak, merekalah pemuda saat itu.
“Jika aku mengalami masalah yang rumit, maka aku akan menyerahkannya pada pemuda.”
(Khalifah Umar r.a.)
(Khalifah Umar r.a.)
Pemuda di masa lalu telah melakukan perannya dengan luar biasa. Namun kini bangsa kita telah lama dihadapkan permasalahan yang tidak kalah besar dengan masa lalu, kemana para pemuda generasi ini? tidak ada lagikah keajaiban sejarah yang akan dibuat oleh generasi muda bangsa? Apakah memang mahasiswa yang menjadi pemuda harapan masyarakat saat ini tidak tergerak hati nuraninya? Mahasiswa terlena dengan aktivitas yang sama sekali tidak memberikan kontribusi bagi perjuangan bangsa ini, padahal masyarakat terlanjur menyerahkan mimpinya akan bangsa yang maju di pundak mahasiswa.
“Mahasiswa… di pundak kitalah harapan masyarakat berada, dimana mereka berteriak memimpikan adanya perubahan, dan kitalah corong perubahan itu. Sementara kita menyambutnya dengan DIAM… hanya SIMPATI yang kita tunjukkan dan TIDAK LEBIH!”
(Fatnan Setyo Hariwibowo dalam “Unsoed Bangkit With ISMKI, Proud Past Strong Future”)
(Fatnan Setyo Hariwibowo dalam “Unsoed Bangkit With ISMKI, Proud Past Strong Future”)
102 tahun yang lalu para pendahulu kita, dokter – dokter nasionalis, berjuang sepenuh hati dengan impian bangsa Indonesia akan hidup merdeka. Yakinlah bahwa sejarah akan berulang kembali, akankah MAHASISWA KEDOKTERAN saat ini mampu membangkitkan bangsanya dari keterpurukan yang ada?
“Jangan bingung membedakan bergerak dengan maju.
Kuda – kudaan selalu bergerak, tapi tidak pernah maju.”
(Christopher Ryalino)
Kuda – kudaan selalu bergerak, tapi tidak pernah maju.”
(Christopher Ryalino)
Sekarang adalah waktunya bangsa Indonesia untuk menjadi lebih maju, bukan saatnya bagi pemuda bangsa untuk terlena dan terperangkap oleh aktivitas yang membuat bangsa ini hanya jalan ditempat. Segala sesuatunya dimulai dari apa yang ada dalam pikiran kita, pikiran membentuk tindakan, dan tindakan menghasilkan karya nyata. Mari kita bersepakat untuk terus memikirkan cara mengoptimalkan segala kemampuan yang kita miliki untuk menghasilkan karya nyata dan kontribusi untuk bangsa ini!
Mari Berkarya!
Hidup Mahasiswa Kedokteran Indonesia!
Hidup Mahasiswa Kedokteran Indonesia!
-20 Mei 2010, Kajian Strategis ISMKI Wilayah 3-
Tulisan – tulisan yang menginspirasi:
BEM FK Unsri 2008 – Modul LKMM Nasional
Bidang Kajian Strategis ISMKI 2008 – Menyongsong Peringatan Seabad Hari Kebangkitan Nasional
Fatnan Setyo Hariwibowo – Unsoed Bangkit With ISMKI, Proud Past Strong Future
BEM FK Unsri 2008 – Modul LKMM Nasional
Bidang Kajian Strategis ISMKI 2008 – Menyongsong Peringatan Seabad Hari Kebangkitan Nasional
Fatnan Setyo Hariwibowo – Unsoed Bangkit With ISMKI, Proud Past Strong Future
0 komentar:
Posting Komentar